-Karimah, 12 Juli 2017-
Senja ini semakin menepi
Menimbulkan bercak sang Surya yang akan tertidur
Namun kau tetap sama
Hanya bisa memandang dalam untaian yang tak pasti
Entah darimana kau muncul di hidupku
Mewarnai butir demi butir lembaran hidupku
Aku tak kesepian, yaaa...
Karena kau melengkapi senja dalam hatiku yang mulai menggelap
Kau tahu? Aku sangat menyenangi dirimu
Ya...dirimu yang sangat sederhana
Senyum yang membuat embun enggan turun dari daunnya
Pemikiran dirimu yang tak pernah sepihak akan nafsu
Renyahnya kisah hidupmu yang sulit kuterka meskipun kau bahagia
Membawa emosi jiwaku dalam ketenangan
Namun aku tak suka satu hal
Apakah kau tahu itu?
Kau yang tak pernah membuktikan kepastian
Sehingga lelahku berujung usai dan tak menemui titik semu
Tapi aku tak berdaya!
Kau suka memberikan harapan pahit
Yang bisa membuatku menelannya secara refleks
Sehingga terbawa akan harapan semu dirimu
Tapi kini,
Aku berserah diri...
Ya, berserah kepada Pemilik Kalbu
Yang hanya Dia-lah satu-satunya yang mampu
membolak-balikkan hati dan menentukannya
Dan aku akan menjelaskan padamu, bahwa ada satu hal yang kau lupa
Dalam Ridha-nya lah kita jika harus bersama
Rabu, 20 November 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Doa yang Teruntai
- Maulida,18 September 2019- Saya tau pasti bahwa Allah lebih tau betul kapan waktu yang tepat untuk mengabulkan doa-doa saya seperti k...
-
-Karimah, 14 Oktober 2018- Ketika momen mencintaimu dulu adalah candu, kini ku berpaling darimu. kau tahu, bahwa semiskin-miskinnya hat...
-
-Maulida, 14 Oktober 2018- Seperti koin, hidup dan ujian. Ketika kamu hidup, maka selalu sisi sebaliknya adalah ujian. Itu sudah ketentua...
-
-Maulida, 25 September 2019- Laa taghdob walakal jannah.. begitu bunyi haditsnyaaa Duarrrrrrrrr... seperti sesuatu yang terdengar sang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar